Rumah
hantu di Indonesia – Pernahkah anda membayangkan
tinggal di rumah hantu? Meskipun kedengaran nya sedikit tidak masuk akal, namun
ini merupakan kisah nyata yang pernah kualami saat masih sekolah. Dan kisah ini
merupakan pelajaran dan pengalaman yang berharga jika ingin menempati sebuah
rumah, lebih-lebih jika rumah tersebut termasuk rumah tua. Sejak aku masih kecil,
aku tinggal bersama tante, mungkin karena alasan inilah aku lebih akrab dengan
tante daripada dengan kedua orang tuaku. Karena kedua orang tuaku merupakan
seorang pengusaha, mereka lebih memilih untuk sibuk bekerja daripada mengurusku
dan aku sendiri pun terbiasa dengan lingkungan seperti ini.
Tempat Angker di Indonesia dan Ceritanya
Sehingga semenjak dewasa pun aku masih
tinggal bersama tanteku. Dan dari sinilah kisah misteri rumah hantu di Indonesia yang menyeramkan dimulai, tepat di tahun
2002, saat itu aku masih sekolah SMA di Riau Bengkalis. Pada saat itu rumah
tante akan dibangun ulang, sehingga kami menyewa rumah untuk tinggal sementara.
Kami pun menyewa sebuah rumah yang kelihatan tua dan agak suram akan tetapi
masih bisa ditinggali. Awalnya tidak terjadi kejanggalan di rumah tersebut,
namun setelah tiga bulan, kejadian aneh pun mulai mengusik kehidupan kami. Seperti
adanya bau busuk yang menusuk hidung, namun saat dicari-cari kita tidak
menemukan bau tersebut. Setelah seminggu tinggal di rumah tua kemudian terjadilah
hal yang aneh lagi. Saat itu tanteku lagi sakit, karena anaknya harus kerja
pagi jadi akulah yang akan menjaga tante saat itu.
Saat itu jam dinding sudah menunjukkan jam
23:45. Namun aku tidak bisa tidur karena cuaca malam yang begitu panas. Setelah
memasuki jam 00:35, tiba-tiba terdengar kegaduhan di belakang rumah kami. Suara
gaduh seperti seseorang yang membersihkan alat makanan. Tentunya hal ini sangat
aneh, karena dibelakang tak ada orang dan bisa dipastikan tidak ada orang yang
membersihkan alat makanan di jam segitu.
Aku pun merasa penasaran, lalu mendekati
pintu untuk memastikan suara apakah tersebut, setelah ku buka pintunya,
ternyata tidak ada siapa-siapa dan aku pun kembali ke kamar. Namun, setelah jam
menjelang pagi aku kembali dikejutkan lagi oleh kejadian yang sangat aneh. Ya semua
alat-alat dapur di belakang pecah. Yang
mengherankan yaitu tidak ada seorang pun yang mendengarkan, kalau pun alat-alat
makanan itu pecah tentunya ada suara. Karena tanteku sakit cukup parah , keluarga
kami pun memutuskan untuk memberangkatkan
tante ke Malaysia agar mendapatkan pengobatan yang baik. Siang itu tanteku berangkat bersama dengan kedua
anaknya ke Dumai.
Oleh karena itu , hanya aku dan anak tanteku
yang paling bungsu yang tinggal dirumah, sebut saja Lia. Selama aku dan lia tinggal
di rumah tersebut kami memang tidak mengalami kejadian yang aneh. Tapi, setelah
hari pertama tanteku pulang, kejadian mistik datang kembali. Malam itu sekitar
jam 22:00,saat aku mau mengambil air putih di belakang. Aku sangat terkejut melihat
tante duduk sendirian di belakang.
Aku pun menyuruh tante agar istirahat, namun
tante hanya diam saja. Karena tak mau di anggap tidak sopan, aku langsung
menuju ke kamar tante untuk memanggil Lia. Setelah kubuka pintu, alangkah
terkejutnya aku melihat Lia tidur bersama tante di dalam kamar. Dengan sisa
tenaga yang ada, aku pun teriak ketakutan. Teriakanku bukan membangunkan seluruh
anggota di dalm rumah saja, bahkan membangunkan para tetangga. Para tetangga
pun berhamburan untuk datang kerumah.
Sementara itu, Lia memelukku yang disertai dengan
tante juga ada disamping untuk menenangkan aku. Setelah merasa tenang, ku ceritakan
apa yang terjadi barusan. Mereka pun semua bertatapan satu sama lain seakan-akan
tidak percaya dengan apa yang aku jelaskan.
Namun, kebingungan tersebut tak berlangsung
lama. Tiba-tiba, kami semua mendengarkan suara ketawa cekikikan dari belakang
rumah kami. Suara itu sangat mengerikan, bahkan beberapa tetangga yang kabur
karena ketakutan. Karena suara tersebut bisa dipastikan bukanlah berasal dari
manusia. Kami pun langsung lari keluar
rumah menuju halaman depan.
Namun, suara tersebut bukannya menghilang,
bahkan terdengar lebih keras lagi, seperti menertawakan ketakutan kami. Hal ini
membuat kami memilih untuk menjauhi dari rumah itu. Dari kejauhan suara itu
mulai menghilang dan bisa dipastikan dengan kejadian ini tak mungkin kami
berani pulang ke rumah itu lagi.
Setelah pagi tiba, kami memanggil seorang
yang mengerti tentang dunia gaib atau paranormal. Setelah kami ceritakan
tentang apa yang semalam kami alami, paranormal pun menganggukan kepala tanda
mengerti. Untuk menelusuri secara detail, paranormal pun mengajak kami untuk
pulang ke rumah yang kami tinggal tersebut.
Setelah melakukan semacam semadi atau
ritual yang tidak aku mengerti, paranormal menyatakan bahwa eumah yang kami
tinggali sudah aman. Karena di hatiku penuh dengan tanda tanya, aku menanyakan
tentang kejadian malam itu. Namun paranormal tidak mau menjawabnya, beliau
hanya mengatakan “yang berlalu biarkanlah berlalu”.
Setelah beberapa hari kemudian kejadian
demi kejadian menghantui kami. Seperti biasa aku dan Lia sekolah, sedangkan
kedua kakak Lia pergi bekerja dan tante pun sendirian didalam rumah. Saat itu, tante sedang
memasak, setelah menyelesaikan semua makanan dan lauknya, tante pun keluar dari
dapur. Alangkah terkejutnya tanteku saat itu, ia melihat anaknya Lia duduk di
kursi meja makan.
Tanteku pun langsung tanya “Kamu kok pulang
begitu awal nak?". Lia pun menjawab "Badanku kurang enak ma, aku
minta izin pulang tadi.". Mendengar jawaban Lia, tanteku langsung mengambilkan
Lia sebungkus obat untuk diminum. Setelah minum, tante menyuruh anaknya untuk istirahat.
Saat itu Lia hanya menuruti dan langsung menuju ke kamar.
Namun setelah aku pulang bersama Lia siang
itu tentunya membuat tanteku terkejut. "Lhoh? Lia kan lagi tidur di kamar,
kok kamu bisa pulang berbarengan dengan Lia?" Tanya tante. "loh, Kapan
aku pulang ma?" Lia balik bertanya. "Tadi kan, terus tadi yang pulang
itu siapa? Dia sekarang masih ada di dalam kamar." Jawab tante. Kami bertiga
pun segera menuju ke kamar untuk memastikan siapa tadi yang pulang. Namun ,
setelah kamar dibuka, ternyata tak ada siapa-siapa melainkan bau yang busuk. Karena
kejadian ini hampir sama dengan yang aku alami beberapa hari lalu, kami pun
menuju ke rumah paranormal untuk mempertanyakan masalah ini.
Namun, ada berita yang mengejutkan, setelah
kami sampai di rumah paranormal ini, ternyata beliau sudah meninggal dunia beberapa
jam yang lalu. Dengan putus asa kami pun meninggalkan rumah paranormal itu. Pada
saat itu, waktu memasuki 14:00.
Sebelum pulang, kami mampir ke warung nasi
untuk membeli makanan. Karena saat itu aku dan Lia sudah sangat lapar. Setelah
selesai makan, aku mempertanyakan masalah ini kepada tante. "Aku takut
tante, apa yang harus kita lakukan? Apa kita pulang saja?.
"Tante juga takut, soal pindah itu
sudah pasti, tapi kita tidak mungkin pindah untuk hari ini" Jawab tante. Mendengarkan cerita tante, aku dan Lia setuju.
Dan kami pun memutuskan untuk tidur bareng saja. Meskipun aku tahu ini bukanlah
jalan keluarnya. "Sebenarnya apa yang seang kita alami tante? Apakah kita berbuat
salah sehingga teror-teror itu terus menghantui kita, lama-lama aku bisa gila’’
keluhku.
Tante pun terdiam beberapa saat. "Apakah
ada kaitan dengan masalah itu?" jawab tante. Hal ini tentunya membuatku
terkejut dengan apa yang barusan di ucapkanya dan aku pun mendesak agar tanteku
menceritakan apa yang dimaksud dengan ucapan itu.
"Kamu masih ingatkan dengan kejadian beberapa
minggu yang lalu ada bau busuk dan kita pun mencari-carinya bahkan tidak
menemukan bangkainya. Karena kesal tante pun melontarkan kata-kata yang kasar
dan kurang sopan. Setelah seminggu kemudian, tante jatuh sakit, dan tante pun
sempat bermimpi didatangi oleh wanita yang berpakaian putih dan muka pucat di
belakang rumah kita. Wanita itu itu berkata: kurang ajar dan seisi alat makanan
sempat dilemparnya. Setelah sadar, badan tante sakit semua. Dan anehnya semua
alat-alat makanan milik kita pecah semua di pagi harinya. Memang tante tidak merasa
curiga apa-apa pada saat itu. Saat tante di Malaysia, kalian berdua juga tak mengalami
kejadian apa-apa. Namun, setelah kepulangan tante di hari pertama, kejadian itu
pun datang. Anehnya lagi, bau busuk di kamar tadi sama dengan kejadian waktu
itu yang kita cium, apa mungkin kejadian ini berkaitan dengan tante?" cerita
tante.
Mendengar penuturan dati tante, Aku hampir merasa
pingsan dan seketika itu, ada seorang yang tak asing masuk ke warung untuk membeli
nasi. Ya, dia adalah teman sekelasku, sebut saja Wawan. Seperti biasa yang kukenal
Wawan adalah anak yang pendiam, namun hari ini tumben, dia malah menghampiri untuk
menyapa kami.
Beberapa saat kemudian, ayahnya pun juga
menyusul untuk menghampiri kami, Setelah itu kami pun bercakap-cakap sebentar.
Lalu Wawan dan ayahnya pamitan untuk pulang, karena nasinya sudah siap. Kami
pun juga segera pulang.
Setelah sampai di rumah, kami menuju ke
kamar, namun bau busuk itu sudah tidak ada, benar-benar tak masuk akal, pada saat
itu kami bertiga tetaplah bersama, karena takut hal-hal yang menyeramkan muncul
lagi. Seiring berjalannya waktu, saat itu kedua kakak Lia pulang kerja. Dengan
cepat-cepat kami pun mandi dan makan, kemudian pintu belakang pun langsung kami
tutup. Melihat gerak-gerik kami bertiga, tentunya membuat kedua kakak Lia
tampak kebingungan.
Malam telah tiba, kami berlima duduk
bersama di ruangan depan dan pintu depan pun sengaja kami buka untuk jaga-jaga
jika ada hal yang aneh-aneh menghampiri, kami tinggal kabur saja. Beberapa
saat, aku melihat seseorang memasuki halaman rumah kami dan ternyata ayahku.
Dengan nada yang sedikit tinggi, ayah Tanya
padaku. "Kalian pada kemana tadi siang, kok rumah kosong?" "Oh,
tadi kami bertiga pergi ke warung untuk makan nasi, ayahkan bisa telfon aku dulu?"
Jawabku. Setelah ayahku bertamu sebentar
beliau langsung pamit pulang ke hotel karena capek. Aku juga sempat menawarakn untuk
mengantarnya, namun ayah bilang tidak perlu. Setelah kepulangannya sekitar
20-menit kemudain hp ku, ternyata Wawan telfon, dan mengatakan kalau dia ingin
ke rumahku bertamu, karena pada saat itu baru jam 20:15, aku pun
memperbolehkanya . Dalam sekejap Wawan dan ayahnya pun tiba lalu ku
mempersilahkan masuk dan mengobrol sebentar.
Dan kami baru tahu bahwa ternyata ayah Wawan
mempunyai kemampuan ilmu gaib. Beliau menjelaskan bahwa saat bertemu di warung
sore itu, beliau sudah tahu jika kami sedang menghadapi masalah. Setelah
ayahnya Wawan mengecek sebentar, beliau menjelaskan jika kami sedang di teror
makhluk halus yang dijuluki dengan Kalong. Makhluk Kalong ini sebetulnya dipelihara
oleh seseorang. Namun, mungkin majikannya melepasnya atau sudah meninggal, jadi
makhluk ini pulang ke asal tulangnya di tanam. Melihat rumah yang kami tinggali
terlihat begitu tua, maka bisa diperkirakan makhluk ini sudah mencapai usia 60
tahun.
Makhluk Kalong ini sebenarnya bukanlah
berasal dari roh manusia, namun dari roh kera yang dimutasikan semua anggota
tubuhnya. Kalau saja pemiliknya berniat jahat, makhluk ini bisa digunakan
membunuh. Dan makhluk ini juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pikiran.
Dengan begitu, apa yang kita rasakan dan lihat seolah-olah nyata.
Seandainya jika mental tidak kuat oleh
pengaruhnya, menjadi gila atau bahkan kematian akan terjadi. Sebenarnya makhluk
kalong ini dibangkitkan oleh ilmu hitam dari Thailand. hal ini merupakan ilmu
tingkat yang tinggi, jadi hanyalah sedikit orang saja yang tahu. Apalagi jika
anda ingin menguasai ilmu ini, syaratnya yaitu keturunannya. Jika saja tak ada
dendam yang mau dia balas, tak ada seorang pun yang ingin mempelajari ilmu ini.
Ayah Wawan menyarankan agar kami cepat-cepat
pindah, beliau tahu sebetulnya yang kami alami bukan kiriman orang, melainkan berada
di asal jasadnya ditanam. Setelah melakukan pemagaran di dalam diri kami dan
menyatakan bahwa dalam jangka waktu dekat ini tak akan ada terror-teror lagi,
beliau pun pulang. Setelah kepulangan Wawan dan ayahnya malam itu, kira-kira
jam 22:30. Handphoneku pun berdering, terlihat dari panggilan masuk ternyata
ayahku yang menelpon, lalu aku pun menjawabnya dan terdengar suara ayahku
diseberang.
"Nak, papa besok mau transfer uang untuk
beli bahan bangunan." Kata ayahku singkat. "Papa dimana, kok mau transfer
segala." Tanyaku. "Papa kan di Pekanbaru nak, memangnya ada
apa?" Jawab beliau. Mendengar jawaban itu, akau merasa hampir mati seketika,
lalu aku langsung putuskan telepon ayah. Dan kujelaskan pada tante, bahwa yang
telpon tadi adalah ayahku dan beliau sekarang ada di Pekanbaru, tentunya
tanteku pun ikut kaget setengah mati. Saat itu, aku sendiri sudah tidak bisa membedakan
mana yang nyata dan manakah yang halusinasi.
Tidak mau mengambil resiko, malam itu kami memutuskan
untuk menginap di hotel dengan berbekal keperluan sehari-hari. Setelah 5 hari
kami menginap di hotel, kami sudah menemukan rumah sewa. Namun, karena takut jika
rumah itu angker, kami sengaja memanggil ayah Wawan untuk melihat rumah sewa
itu.
Rumah Paling Angker di Indonesia
Setelah dinyatakan rumah tersebut tidak
apa-apa, kami pun pindah. Memang benar, kejadian mistik itu tak ada lagi,
bahkan sampai rumah kami siap untuk di bangun dan pindah kerumah baru kami.
Tanteku sempat bercerita, jika malam itu sebelum
penampakan berupa Lia di pagi hari, tante bermimpi didatangi oleh sosok wanita yang
berpakaian serba putih itu. Dan wanita tersebut mengatakan bahwa dia mau
membunuh paranormal itu, karena sudah mengganggunya dan setelah siang saat kita
ke rumah paranormal itu, paranormal itu benar-benar sudah meninggal dunia.
Entah hanyalah kebetulan atau memang benar terjadi, sampai saat ini masih
menjadi sebuah misteri. Itulah kisahku yang menyeramkan saat tinggal di rumah hantu di Indonesia.
Saksikan juga tayangan rumah hantu di Indonesia seperti yang diliput oleh NET TV berikut ini: